Ketua DPRD Kota Bekasi,Azhar Laena dalam suatu kesempatan pernah mengatakan,sebaiknya BUMD itu dibubarkan saja,dikarenakan hanya sebagai posko para politisi yang tidak memiliki kemampuan dibidangnya."Coba lihat itu PD Migas Bekasi,personalianya para politisi semua yang tidak paham tentang bisnis Migas."sindir politisi dari Partai Demokrat ini.
Senada,Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Bekasi,Chairuman J.Putro,menyatakan,bisnis plan dari usaha tersebut tidak pernah diberikan ke kami,padahal menurutnya hal itu sudah diminta jauh-jauh hari, tapi sampai saat ini belum dikasih."Bagaimana kita tahu prospek yang akan dicapai BUMD tersebut jika kita tidak tahu bisnis plannya."ujarnya.
"DPRD Kota Bekasi akan segera mengevaluasi PD Migas untuk tahun 2011,apakah ikut serta menanam modal.Tapi menurut saya dengan kondisi keuangan daerah Kota Bekasi saat ini sedang carut marut,lebih baik pengelolaan Migas sistem bagi hasil saja, atau hanya mendapat 10 persen saja tanpa ikut terlibat di dalamnya."tandas politisi yang juga Ketua DPD PKS Kota Bekasi ini.
Sindiran pada PD Migas Bekasi,juga pernah dilontarkan Wakil Walikota Bekasi,Rahmat Effendi,yang dilansir beberapa media di akhir bulan Juni 2010 lalu. "Kami ingin agar PD Migas bisa gesit seperti PD Mitra Patriot yang kini telah mulai beroperasi dan mendapatkan pesanan-pesanan untuk usaha pupuk organik," katanya
Bang Pepen sapaan akrab Wakil Walikota Bekasi, mengatakan, pemerintah daerah telah mengalokasikan dana Rp 3 miliar lebih untuk menunjang kegiatan operasional serta mencari mitra asing dalam menggarap potensi gas di daerah itu. Dana tersebut nantinya harus dilapori pemanfaatannya, begitu juga rencana bisnis yang sudah dijalankan agar kegiatannya bisa jadi terukur,jelasnya lagi.
Wacana yang dimunculkan PD Migas yang akan bekerjasama dengan perusahaan gas asal Singapura. Foster Oil and Energi PTE untuk menggarap potensi cadangan gas di daerah Jati Raden, Kecamatan Jaka Sampurna, Kota Bekasi,hanyalah isapan jempol belaka.Pasalnya perusahaan tersebut lebih tertarik untuk mengekploitasi di wilayah Babelan,Kabupaten Bekasi.
Hal ini dibenarkan mantan staf ahli Pertamina,yang kini aktif sebagai pengamat Migas Nasional,Prof Sanusi Zarkasih,ketika dihubungi via telpon, menjelaskan bahwa memang saat dirinya masih aktif di Pertamina pernah ikut memantau beberapa titik lokasi di Kota dan Kabupaten Bekasi yang bisa di ekplorasi kandungan minyak dan gas bumi nya. Namun yang di intensitaskan terlebih dahulu yakni di daerah Kabupaten Bekasi,alasannya karena lokasi yang di Kabupaten Bekasi lebih memenuhi syarat dari sisi teknis maupun peraturan negara tetang ekplorasi dan ekploitasi Migas,seperti yang tercantum di UU No.22 Tahun 2001.
"Lokasi yang di Kabupaten Bekasi yakni di Sukawangi dan Cabangbungin lebih memenuhi syarat dan ketentuan teknis maupun perundang-undangan yang dijadikan landasan untuk sebuah ekplorasi dan ekploitasi kandungan migas Bumi."papar Sanusi.
Ditambahkan Sanusi,dari hasil survei diketahui potensi cadangan gas di tiga titik yakni di Jatinegara 1,2 dan 3,dan di Jati Raden, Kecamatan Jati Sampurnadi Kota Bekasi, mencapai 23,9 miliar kaki kubik dan memang sangat prospektif dilakukan eksploitasi. Jika Kota Bekasi mau mengelola memang dibutuhkan investasi yang tinggi dan harus menempatkan para teknokrat yang ahli di bidang perminyakan dan gas bumi.(BPH) Related Articles :
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan Komentar anda. Terima Kasih.
Redaksi Info Indonesia