BANDUNG- Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkorpimda) Provinsi Jawa Barat beserta 6 pimpinan keagamaan di Jawa Barat melakukan pernyataan sikap terkait dengan permasalahan keberagamaan dan kekerasan dalam masyarakat yang terjadi akhir-akhir ini. Pernyataan keprihatinan sekaligus tekad untuk mengedepankan kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa dilakukan di Aula Barat Gedung Sate, Senin (14/2) sore. Hadir pula dalam kesempatan itu, unsur Forkorpimda Kabupaten/Kota, tokoh agama dan sesepuh masyarakat se Jawa Barat.
Pada kesempatan itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suparni Parto dan Panglima Kodam III Siliwangi Mayjen TNI Moeldoko dalam sambutannya meminta semua pihak mengedepankan kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa guna menciptakan situasi yang aman dan kondusif bagi kenyamanan semua pihak dan demi keberlangsungan pembangunan. Acara yang dihadiri ratusan hadirin itu berlangsung khidmat dan dalam suasana kehangatan kerukunan antar umat beragama.
“Keharmonisan dan suasana yang kondusif dalam masyarakat mutlak dibutuhkan guna mewujudkan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat,” tegas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Pada pernyataan sikap yang dibacakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat KH. Hafiz Utsman itu berisi sejumlah poin penting, yakni; keprihatinan atas terjadinya konflik antara Jemaat Ahmadiyah dengan kelompok masyarakat di Cikeusik Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Atas peristiwa itu maka, Masyarakat Jawa Barat bertekad membina kerukunan antar umat beragama serta mendukung upaya Pemerintah dalam melindungi masyarakat dalam menjalankan ibadahnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan ataupun menodai agama serta menggangu ketertiban umum.
Selain itu, pada forum itu juga bertekad mengupayakan penyelesaian masalah antar umat beragama. Tentunya dilakukan melalui forum dialog dengan mengedepankan prinsip-prinsip musyawarah dan mufakat. Untuk itu jika ada permasalahan yang muncul, maka secepatnya melakukan koordinasi dengan pihak berwenang guna mencegah terjadinya konflik dengan mengajak seluruhb komponen masyarakat mematuhi aturan perundangan yang berlaku. “Semua itu guna menciptakan suasana yang kondusif dan damai di seluruh wilayah Jawa Barat,” ujar Heryawan.
Penandatangan pernyataan sikap dari unsur tokoh agama, antara lain;Ketua MUI Jabar KH hafiz Utsman, Uskup Bandung Mgr Ignatius Suharya, Ketua PGI Wilayah Jabar Pdt Krisna Ludya Suryadi, Ketua Walubi Jabar Handoyo Oyong dan Ketua Matakin Jabar Bambang Sukoco. Sedangkan dari unsur Forkopimda Jabar, antara lain; Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Moeldoko, Kapolda Jabar Irjen Pol. Suparni Parto, Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar Soegianto dan Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanegara.(IS)
Related Articles :
Pada kesempatan itu, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suparni Parto dan Panglima Kodam III Siliwangi Mayjen TNI Moeldoko dalam sambutannya meminta semua pihak mengedepankan kebersamaan, persatuan dan kesatuan bangsa guna menciptakan situasi yang aman dan kondusif bagi kenyamanan semua pihak dan demi keberlangsungan pembangunan. Acara yang dihadiri ratusan hadirin itu berlangsung khidmat dan dalam suasana kehangatan kerukunan antar umat beragama.
“Keharmonisan dan suasana yang kondusif dalam masyarakat mutlak dibutuhkan guna mewujudkan pembangunan demi kesejahteraan masyarakat,” tegas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Pada pernyataan sikap yang dibacakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat KH. Hafiz Utsman itu berisi sejumlah poin penting, yakni; keprihatinan atas terjadinya konflik antara Jemaat Ahmadiyah dengan kelompok masyarakat di Cikeusik Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten. Atas peristiwa itu maka, Masyarakat Jawa Barat bertekad membina kerukunan antar umat beragama serta mendukung upaya Pemerintah dalam melindungi masyarakat dalam menjalankan ibadahnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan ataupun menodai agama serta menggangu ketertiban umum.
Selain itu, pada forum itu juga bertekad mengupayakan penyelesaian masalah antar umat beragama. Tentunya dilakukan melalui forum dialog dengan mengedepankan prinsip-prinsip musyawarah dan mufakat. Untuk itu jika ada permasalahan yang muncul, maka secepatnya melakukan koordinasi dengan pihak berwenang guna mencegah terjadinya konflik dengan mengajak seluruhb komponen masyarakat mematuhi aturan perundangan yang berlaku. “Semua itu guna menciptakan suasana yang kondusif dan damai di seluruh wilayah Jawa Barat,” ujar Heryawan.
Penandatangan pernyataan sikap dari unsur tokoh agama, antara lain;Ketua MUI Jabar KH hafiz Utsman, Uskup Bandung Mgr Ignatius Suharya, Ketua PGI Wilayah Jabar Pdt Krisna Ludya Suryadi, Ketua Walubi Jabar Handoyo Oyong dan Ketua Matakin Jabar Bambang Sukoco. Sedangkan dari unsur Forkopimda Jabar, antara lain; Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Moeldoko, Kapolda Jabar Irjen Pol. Suparni Parto, Kepala Kejaksaan Tinggi Jabar Soegianto dan Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanegara.(IS)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan Komentar anda. Terima Kasih.
Redaksi Info Indonesia