Jakarta- Bukan Marzuki Alie namanya apabila tidak melontarkan pernyataan-pernyataan yang kontoversial, beberapa bulan yang lalu masyarakat mentawai tersinggung gara-gara pernyataan Marzuki, serta masyarakat mengecam pernyataan yang tidak faham situasi dan tidak memiliki rasa keprihatinan disaat masyarakat pentawai sedang menderita akibat gempa dan tsunami .
Sebuah pernyataan yang dia lontarkan terkait dengan kejadian gempa di Mentawai yang menyatakan : ”Mentawai itu, kan pulau. Jauh itu. Pulau kesapu dengan tsunami, ombak besar, konsekuensi kita tinggal dipulaulah. Kalau tinggal di pulau itu sudah tahu berisiko, pindah sajalah. Namanya kita negara di jalur gempa dan tsunami luar biasa. Kalau tinggal di pulau seperti itu, peringatan satu hari juga tidak bisa apa-apa.”
Pernyataan yang menuai kritik berbagai pihak, dan banyak kalangan yang
menuntut Marzuki Alie untuk meminta maaf, karena sebagai Ketua DPR
semestinya tidak melontarkan pernyataan yang menyakitkan pada hati
rakyatnya.
Kembali pernyataan Marzuki Alie melukai rakyat indonesia terutama para
pahlawan devisa Pembantu Rumah Tangga di luar negeri atau populer
dengan TKW.
Sebuah peryataan yang dikutip salah satu media nasional disaat diskusi
di Plaza Senayan, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Jakarta, Sabtu,
(26/2/2011).Marzuki Alie menyatakan:
“TKW PRT Buat Citra Indonesia Buruk Ketua DPR Marzuki Alie meminta
Menaketrans menyetop pengiriman tenaga kerja wanita pekerja rumah
tangga (TKW PRT) ke berbagai penjuru dunia. Dia menilai, TKW PRT ini
mencoreng citra Indonesia di luar negeri”.
Marzuki menceritakan ketika bertemu Presiden Suriah beberapa waktu
lalu, salah satu pembicaraan adalah TKW PRT. Presiden Suriah
menjelaskan banyak kasus yang terjadi di Suriah karena kekurangan
skill PRT Indonesia sendiri."Ada yang tidak bisa membedakan cairan
setrika. Akhirnya menggosok baju seenaknya. Makanya majikannya marah.
Wajar saja itu setrika menempel di tubuh pembantu," kisah Marzuki.
Dia lalu memberikan contoh lain tentang perilaku PRT TKW. "Ada yang
pura-pura gila. Ada yang menggoda anak majikan karena ingin punya anak
yang hidungnya mancung. Lalu ketika sudah lahir dan ingin pulang ke
Indonesia karena anaknya tidak punya dokumen," tutur Marzuki di depan
puluhan audiens ini.
Alhasil, dengan buruknya kualitas PRT ini membuat citra Indonesia
tercoreng. Indonesia terkesan negara sangat miskin. Dampaknya, pegawai
profesional dari Indonesia dibedakan standar gajinya dengan pekerja
profesional negara lain.
Pernyataan Ketua DPR RI dari Partai Demokrat ini menuai protes serta
kecaman dari berbagai pihak diantaranya para aktivis buruh migran
Indonesia di Jakarta. Mengecam pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie yang
tidak memihak tenaga kerja Indonesia pembantu rumah tangga tersebut
diatas.
“DPR semestinya mengkritik kinerja pemerintah yang gagal melindungi
TKI. "Bukan malah mencerca TKI," Rahma Supriyani dari Asosiasi Tenaga
Kerja Indonesia (ATKI
Kecaman serupa juga disampaikan Lita Aktivis Jala PRT mengatakan
“Sikap Marzuki Alie yang tidak menunjukkan empati terhadap TKI PRT
cukup meresahkan para aktivis hak perempuan tersebut. Pernyataan Ketua
DPR tersebut menunjukkan cara pandang pejabat Indonesia yang mundur
dari tuntutan rakyat”.
"Barangkali Marzuki Alie lupa mereka bisa bekerja karena ada PRT yang
mengambil alih tugas-tugas domestik di rumah mereka," ujar Lita.
Sementara itu Migrant Care berencana mendatangi Badan Kehormatan DPR
untuk mengadukan pernyataan anggota Fraksi Partai Demokrat itu.
Migrant Care juga mendesak DPP Partai Demokrat untuk mengganti Marzuki
Alie dari jabatannya.
Koordinator Migrant Care Anis Hidayah menyatakan, pihaknya akan
melayangkan somasi kepada politisi Partai Demokrat itu. "Marzuki Alie
harus segera mencabut penyataannya dan meminta maaf secara terbuka
melalui media massa dalam kurun waktu 3 x 24 jam," kata Anis dalam
jumpa pers.
Menurut Anis, pernyataan Marzuki yang menuai keresahan masyarakat
bukan satu kali. "Dia memang punya trade record yang berpotensi
menimbulkan keresahan, menyakitkan. Pelajaran pentingnya, dia harus
hati-hati," .
Kecaman terhadap Marzuki ini, telah merambah kedunia virtual. Banyak
kecaman terhadapnya di komunitas jajaring sosial.
Bahkan politisi dari PKS Aboe Bakar melakukan kritik terhadap Ketua
DPR ini “Statemen itu tak pantas dilontarkan oleh seorang ketua DPR."
“Statemen yang disampaikan Marzuki bahwa wajar TKW mendapat siksaan
majikan karena TKW tersebut memiliki prilaku tak baik, menandakan
Marzuki tidak memahami amanat pembukaan Undang-undang Dasar”.
Pernyataan kontroversial Marzuki ini, dinilai Aboe sebagai bentuk
ketidakmampuan wakil ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut
menjadi seorang negarawan.
"Marzuki tidak layak jadi Ketua DPR, karena tidak paham konstitusi.
Pembelaan terhadap bangsa indonesia harus dilakukan dimana saja mereka
berada," tegas Aboe
Menurut legislator asal PKS ini, seorang ketua lembaga tinggi negara
yang memiliki fungsi legislasi seharusnya memahami tugas negara dalam
memberikan perlindungan kepada segenap bangsa indonesia dan seluruh
tumpah darah indonesia sebagaimana diamanatkan pembukaan Undang-undang
Dasar.
Menaggapi kecaman yang mengarah pada dirinya terkait pernyataannya
pada forum diskusi, 26 Februari lalu, Marzuki menampik telah
melecehkan TKW.
"Ngga ada saya statement melecehkan TKW, saya sudah sampaikan di awal
diskusi, mohon jangan mengutip sepotong-sepotong, karena dalam diskusi
pasti ada runtutannya" ujar Marzuki.
Marzuki menjelaskan, dirinya membicarakan persoalan TKW dan TKI
berdasarkan hasil kunjungan kerjanya ke beberapa negara khususnya di
Timur Tengah. Marzuki mengatakan TKI yang akan dikirimkan ke luar
negeri harus memiliki standar kualifikasi khususnya dalam mengerjakan
pekerjaan rumah tangga.
Sebab, berdasar hasil kunjungan kerja, dirinya mendapat informasi
banyak TKI yang disiksa majikan karena tidak bisa atau lalai
mengerjakan tugas dari majikan.
Hasil kunjungan inipun langsung dibicarakan dalam rapat pimpinan DPR.
Marzuki menyebut, pihaknya tengah mencari cara agar pemerintah
sementara waktu menghentikan pengiriman TKI hingga standar kualifikasi
TKI dan nota kesepahaman perlindungan TKI terpenuhi.
"Saya hanya cerita dalam diskusi. Tidak ada kalimat saya yang
melecehkan PRT dan TKW," tegas Marzuki. [] 008
Related Articles :
Sebuah pernyataan yang dia lontarkan terkait dengan kejadian gempa di Mentawai yang menyatakan : ”Mentawai itu, kan pulau. Jauh itu. Pulau kesapu dengan tsunami, ombak besar, konsekuensi kita tinggal dipulaulah. Kalau tinggal di pulau itu sudah tahu berisiko, pindah sajalah. Namanya kita negara di jalur gempa dan tsunami luar biasa. Kalau tinggal di pulau seperti itu, peringatan satu hari juga tidak bisa apa-apa.”
Pernyataan yang menuai kritik berbagai pihak, dan banyak kalangan yang
menuntut Marzuki Alie untuk meminta maaf, karena sebagai Ketua DPR
semestinya tidak melontarkan pernyataan yang menyakitkan pada hati
rakyatnya.
Kembali pernyataan Marzuki Alie melukai rakyat indonesia terutama para
pahlawan devisa Pembantu Rumah Tangga di luar negeri atau populer
dengan TKW.
Sebuah peryataan yang dikutip salah satu media nasional disaat diskusi
di Plaza Senayan, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat, Jakarta, Sabtu,
(26/2/2011).Marzuki Alie menyatakan:
“TKW PRT Buat Citra Indonesia Buruk Ketua DPR Marzuki Alie meminta
Menaketrans menyetop pengiriman tenaga kerja wanita pekerja rumah
tangga (TKW PRT) ke berbagai penjuru dunia. Dia menilai, TKW PRT ini
mencoreng citra Indonesia di luar negeri”.
Marzuki menceritakan ketika bertemu Presiden Suriah beberapa waktu
lalu, salah satu pembicaraan adalah TKW PRT. Presiden Suriah
menjelaskan banyak kasus yang terjadi di Suriah karena kekurangan
skill PRT Indonesia sendiri."Ada yang tidak bisa membedakan cairan
setrika. Akhirnya menggosok baju seenaknya. Makanya majikannya marah.
Wajar saja itu setrika menempel di tubuh pembantu," kisah Marzuki.
Dia lalu memberikan contoh lain tentang perilaku PRT TKW. "Ada yang
pura-pura gila. Ada yang menggoda anak majikan karena ingin punya anak
yang hidungnya mancung. Lalu ketika sudah lahir dan ingin pulang ke
Indonesia karena anaknya tidak punya dokumen," tutur Marzuki di depan
puluhan audiens ini.
Alhasil, dengan buruknya kualitas PRT ini membuat citra Indonesia
tercoreng. Indonesia terkesan negara sangat miskin. Dampaknya, pegawai
profesional dari Indonesia dibedakan standar gajinya dengan pekerja
profesional negara lain.
Pernyataan Ketua DPR RI dari Partai Demokrat ini menuai protes serta
kecaman dari berbagai pihak diantaranya para aktivis buruh migran
Indonesia di Jakarta. Mengecam pernyataan Ketua DPR Marzuki Alie yang
tidak memihak tenaga kerja Indonesia pembantu rumah tangga tersebut
diatas.
“DPR semestinya mengkritik kinerja pemerintah yang gagal melindungi
TKI. "Bukan malah mencerca TKI," Rahma Supriyani dari Asosiasi Tenaga
Kerja Indonesia (ATKI
Kecaman serupa juga disampaikan Lita Aktivis Jala PRT mengatakan
“Sikap Marzuki Alie yang tidak menunjukkan empati terhadap TKI PRT
cukup meresahkan para aktivis hak perempuan tersebut. Pernyataan Ketua
DPR tersebut menunjukkan cara pandang pejabat Indonesia yang mundur
dari tuntutan rakyat”.
"Barangkali Marzuki Alie lupa mereka bisa bekerja karena ada PRT yang
mengambil alih tugas-tugas domestik di rumah mereka," ujar Lita.
Sementara itu Migrant Care berencana mendatangi Badan Kehormatan DPR
untuk mengadukan pernyataan anggota Fraksi Partai Demokrat itu.
Migrant Care juga mendesak DPP Partai Demokrat untuk mengganti Marzuki
Alie dari jabatannya.
Koordinator Migrant Care Anis Hidayah menyatakan, pihaknya akan
melayangkan somasi kepada politisi Partai Demokrat itu. "Marzuki Alie
harus segera mencabut penyataannya dan meminta maaf secara terbuka
melalui media massa dalam kurun waktu 3 x 24 jam," kata Anis dalam
jumpa pers.
Menurut Anis, pernyataan Marzuki yang menuai keresahan masyarakat
bukan satu kali. "Dia memang punya trade record yang berpotensi
menimbulkan keresahan, menyakitkan. Pelajaran pentingnya, dia harus
hati-hati," .
Kecaman terhadap Marzuki ini, telah merambah kedunia virtual. Banyak
kecaman terhadapnya di komunitas jajaring sosial.
Bahkan politisi dari PKS Aboe Bakar melakukan kritik terhadap Ketua
DPR ini “Statemen itu tak pantas dilontarkan oleh seorang ketua DPR."
“Statemen yang disampaikan Marzuki bahwa wajar TKW mendapat siksaan
majikan karena TKW tersebut memiliki prilaku tak baik, menandakan
Marzuki tidak memahami amanat pembukaan Undang-undang Dasar”.
Pernyataan kontroversial Marzuki ini, dinilai Aboe sebagai bentuk
ketidakmampuan wakil ketua Dewan Pembina Partai Demokrat tersebut
menjadi seorang negarawan.
"Marzuki tidak layak jadi Ketua DPR, karena tidak paham konstitusi.
Pembelaan terhadap bangsa indonesia harus dilakukan dimana saja mereka
berada," tegas Aboe
Menurut legislator asal PKS ini, seorang ketua lembaga tinggi negara
yang memiliki fungsi legislasi seharusnya memahami tugas negara dalam
memberikan perlindungan kepada segenap bangsa indonesia dan seluruh
tumpah darah indonesia sebagaimana diamanatkan pembukaan Undang-undang
Dasar.
Menaggapi kecaman yang mengarah pada dirinya terkait pernyataannya
pada forum diskusi, 26 Februari lalu, Marzuki menampik telah
melecehkan TKW.
"Ngga ada saya statement melecehkan TKW, saya sudah sampaikan di awal
diskusi, mohon jangan mengutip sepotong-sepotong, karena dalam diskusi
pasti ada runtutannya" ujar Marzuki.
Marzuki menjelaskan, dirinya membicarakan persoalan TKW dan TKI
berdasarkan hasil kunjungan kerjanya ke beberapa negara khususnya di
Timur Tengah. Marzuki mengatakan TKI yang akan dikirimkan ke luar
negeri harus memiliki standar kualifikasi khususnya dalam mengerjakan
pekerjaan rumah tangga.
Sebab, berdasar hasil kunjungan kerja, dirinya mendapat informasi
banyak TKI yang disiksa majikan karena tidak bisa atau lalai
mengerjakan tugas dari majikan.
Hasil kunjungan inipun langsung dibicarakan dalam rapat pimpinan DPR.
Marzuki menyebut, pihaknya tengah mencari cara agar pemerintah
sementara waktu menghentikan pengiriman TKI hingga standar kualifikasi
TKI dan nota kesepahaman perlindungan TKI terpenuhi.
"Saya hanya cerita dalam diskusi. Tidak ada kalimat saya yang
melecehkan PRT dan TKW," tegas Marzuki. [] 008
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan Komentar anda. Terima Kasih.
Redaksi Info Indonesia