RATUSAN PENUMPANG BUS MAYASARI BHAKTI TERLANTAR

KOTA BEKASI- Perselisihan antara awak bus dengan pihak perusahaan Mayasari Bhakti yang terjadi kemarin mengakibatkan, Ratusan penumpangnya  terlantar di Terminal Induk Bekasi selasa(02/03),  Umumnya para penumpang yang hendak bekerja di Jakarta tidak mengetahui bahwa para awak bus tersebut masih melakukan mogok beroperasi.

Dampak dari aksi mogok beroperasi yang di lakukan dua hari lalu oleh para awak bus Mayasari Bhakti di Poolnya Jalan Raya Cibitung Kabupaten Bekasi, sempat membuat gusar  sebagian warga Kota Bekasi ketika hendak pergi bekerja di daerah Jakarta karena mengalami keterlambatan. Tidak hanya itu, biaya yang harus di keluarkan oleh para penumpang menjadi bertambah dari 20ribu menjadi 50ribu rupiah, karena harus berganti-ganti mobil supaya bisa sampai ke kantor.

Deni, salah seorang penumpang yang akan pergi bekerja mengaku menunggu bus Mayasari Bhakti jurusan Tanjung Priuk ini mengaku, tidak tahu bahwa para supir mogok beroperasi. “Saya sudah menunggu selama satu jam lebih, tapi busnya tidak ada juga” katanya kesal.

Kondisi ini di manfaatkan oleh beberapa supir angkutan Umum Koasi jurusan Bantar Gebang Bekasi untuk mengangkut para penumpang yang terlantar ke arah Jakarta. Tentunya tarifnya di sesuaikan dengan harga bus mayasari yang biasa mereka tumpangi. “Kita sih mau aja mengangkut mereka ke tanjung priuk, dengan tarif bus mayasari juga” ujar ujang supir Koasi K 11.

Kejadian ini jelas sangat merugikan sebagian besar warga Kota Bekasi yang masyoritas berkantor di daerah Jakarta, sebab angkutan ini merupakan Transportasi yang harganya masih terjangkau oleh mereka, Sebab bus terebut melintas di depan kantornya. “Kantor saya di daerah Blok M, mobil berhenti depan kantor saya” ujar asiah yang mau berangkat kerja.

Sementara itu, sebanyak hampir seribu orang penumpang naik dan turun dari terminal Bekasi, kebanyakanyakan dari mereka adalah penumpang Mayasari. Namun menurut  Wan Sudrajat selaku Kepala Unit Perangkat Teknis Daerah (UPTD) Terminal Induk Bekasi mengatakan, kejadian ini sifatnya sementara atau situasional. Piihaknya memberikan pengecualian dalam situasi seperti ini kepada mobil AKAP dan AKDP yang berbeda trayek untuk bisa mengangkut para penumpang bus Mayasari Bhakti yang terlantar. “Kita sudah coba koordinasi dengan awak bus AKAP dan AKDP untuk membawa mereka ke tujuan Jakarta, namun jika kondisinya sudah kembali normal angkutan Alternatif tersebut akan di kembalikan kepada trayeknya seperti semula lagi” kata wan.

Di samping itu dengan kejadian seperti ini, akan menganggu ketertiban dan keamanan, serta bisa memicu tindakan anarkis oleh para penumpang, hal itu dikatakan salah seorang Anggota Polisi yang bertugas di Pos Polisi Terminal Induk Bekasi. (BPH)

Related Articles :