KOTA BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi Jawa Barat diminta untuk memperbaiki sejumlah fasilitas kantor sistem manunggal satu atap (samsat) Kota Bekasi yang kondisinya sudah tidak layak, sehingga membuat ketidaknyamanan warga yang tengah membayar pajak kendaraan bermotornya.
" ini sudah berlangsung lama dan pengajuan dilakukan renovasi belum ada tanggapan serius dari pemerintah daerah apalagi meminta dicarikan lahan baru." ujar perwira urusan STNK samsat Kota Bekasi, Iptu Nety Rosalia Siagian rabu 19/1/2011 di ruang kerjanya.
Nety menjelaskan, kesiapan petugas hingga penempatan anggota provost di pintu masuk kantor samsat belum tentu memberikan pelayanan dan kenyamanan terbaik bagi warga karena fasilitas seperti, ruang tunggu yang teramat sempit, kemudian lahan parkir yang tidak memadai bahkan lahan kantor yang luasnya hanya 1700m2 masih minim, seharusnya luasnya mencapai sekitar 3500 hingga 5000m2.
" coba bayangkan setiap hari kami melayani 600 sampai 1500, nah kalau menjelang hari raya atau hari besar tentunya kami kewalahan dan pasti mereka akan mengeluh." tuturnya
Samsat Kota Bekasi, menurut Nety telah menyiasatinya dengan pelayanan secara berkeliling di titik strategis Kota Bekasi, seperti pusat perbelanjaan ataupun kelurahan serta kecamatan setempat ditambah pada 27 januari 2011 mendatang, akan digelarsemacam gerai atau stand samsat agar warga mengetahui lebih rinci pelayanan yang diberikan oleh kantor samsat yang kini berjumlah 70 petugas kepolisian, 7 petugas dari dinas pendapatan daerah pemerintah kota bekasi, 3 petugas dari jasa raharja.
Sementara itu, pantauan Info Indonesia di lapangan, setiap harinya kendaraan roda dua dan empat banyak memarkir kendaraannya di luar kantor samsat karena terbatasnya lahan parkir, hingga kantor perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi pun terpaksa digunakan, namun disatu sisi hal itu justru menguntungkan bagi para jasa parkir yang meraup keuntungan dengan mematok harga persatu motornya Rp.1000, sedangkan mobil Rp.2000/CHO
" ini sudah berlangsung lama dan pengajuan dilakukan renovasi belum ada tanggapan serius dari pemerintah daerah apalagi meminta dicarikan lahan baru." ujar perwira urusan STNK samsat Kota Bekasi, Iptu Nety Rosalia Siagian rabu 19/1/2011 di ruang kerjanya.
Nety menjelaskan, kesiapan petugas hingga penempatan anggota provost di pintu masuk kantor samsat belum tentu memberikan pelayanan dan kenyamanan terbaik bagi warga karena fasilitas seperti, ruang tunggu yang teramat sempit, kemudian lahan parkir yang tidak memadai bahkan lahan kantor yang luasnya hanya 1700m2 masih minim, seharusnya luasnya mencapai sekitar 3500 hingga 5000m2.
" coba bayangkan setiap hari kami melayani 600 sampai 1500, nah kalau menjelang hari raya atau hari besar tentunya kami kewalahan dan pasti mereka akan mengeluh." tuturnya
Samsat Kota Bekasi, menurut Nety telah menyiasatinya dengan pelayanan secara berkeliling di titik strategis Kota Bekasi, seperti pusat perbelanjaan ataupun kelurahan serta kecamatan setempat ditambah pada 27 januari 2011 mendatang, akan digelarsemacam gerai atau stand samsat agar warga mengetahui lebih rinci pelayanan yang diberikan oleh kantor samsat yang kini berjumlah 70 petugas kepolisian, 7 petugas dari dinas pendapatan daerah pemerintah kota bekasi, 3 petugas dari jasa raharja.
Sementara itu, pantauan Info Indonesia di lapangan, setiap harinya kendaraan roda dua dan empat banyak memarkir kendaraannya di luar kantor samsat karena terbatasnya lahan parkir, hingga kantor perwakilan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bekasi pun terpaksa digunakan, namun disatu sisi hal itu justru menguntungkan bagi para jasa parkir yang meraup keuntungan dengan mematok harga persatu motornya Rp.1000, sedangkan mobil Rp.2000/CHO
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan Komentar anda. Terima Kasih.
Redaksi Info Indonesia