KOTA BEKASI - Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 2 Kota Bekasi,Agus Subianto dan Kepsek SMK Negeri 1,Kaherudin,meminta kepada setiap Kepsek SMA Negeri Se Kota Bekasi untuk patungan dalam rangka mensukseskan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) yang kini masih menjabat,Kodrato agar terpilih kembali menjadi Kadisdik. Tak tanggung-tanggung dana yang diminta per Kepsek sebesar Rp10 Juta.
Menurut informasi yang di dapat, bahwa pertemuan seluruh Kepsek SMA Negeri se Kota Bekasi tersebut di adakan di SMA 2,pada hari Jumat,tanggal 31 Desember 2010 sekitar jam 9 wib,ironisnya undangan acara itu, hanya melalui pesan singkat (SMS),dengan materi bahasan tentang pembahasan persiapan Ujian Nasional.
Kepsek Agus Subianto ketika akan di konfirmasi tidak berada diruangannya,dan hanya Wakil Kepala Sekolah SMAN 2 bernama Purwanto,yang menjelaskan bahwa dirinya dan staf sekolah tidak tahu ada pertemuan tersebut,pasalnya saat itu sudah libur jelang tahun baru.
"Saya baru tahu kalau ada pertemuan Kepala Sekolah SMA Negeri Sekota Bekasi di sini,karena sejak tanggal 30 Desember 2010,kami sudah pada libur,mas."kata Purwanto.
Sementara itu,anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi,Sardi Effendi,ketika ditemui wartawan diruangannya,membenarkan kalau ada pertemuan Kepsek SMA Negeri se Kota Bekasi pada hari jumat sebelum pergantian tahun baru di SMAN 2.Dengan nada tinggi,Sardi Effendi menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut hadir 15 Kepsek SMA Negeri dan 3 Kepsek SMK Negeri."Saya dapat informasi dari salah satu kepala sekolah yang hadir dalam pertemuan itu, dan jumlah orang-orang yang hadir." ujarnya.
"Para kepsek yang hadir pake disumpah segala oleh Kepsek SMAN 2 dan Kepsek SMK 1,Kaherudin,agar tidak membocorkan pertemuan tersebut kepada siapapun.Termasuk dana yang diminta sebesar Rp10 juta per Kepsek secara tunai untuk membantu Kadisidik Kodrato agar dipilih kembali menduduki posisi nomor satu di dunia pendidikan Kota Bekasi." beber Sardi.
Ironisnya,menurut Sardi Effendi,ketika ditelpon, Agus hanya menjawab bahwa dana Rp10 juta per Kepsek tersebut untuk biaya perjalanan ke Turki."Ini Kepsek,bodoh betul,kita tahu lah hanya sekolah RSBI (sekolah bertaraf Internasional) yang bisa melakukan kegiatan ke luar negeri. Dan ini semakin membuktikan,kepsek SMAN 2 tersebut hanya mencari-cari alasan yang tidak logis,mana cukup Rp10 juta ke Turki."tandasnya.
"Rencananya,Komisi D,DPRD akan memanggil dua Kepsek tersebut untuk mengklarifikasi kegiatan ilegal tersebut dan Kami yakin pasti ada aktor intelektual dibelakang mereka itu,dan jika terbukti,maka Kami akan mendesak kepada Walikota ataupun Wakil Walikota agar mengembalikan kepsek yang sudah berpolitik praktis tersebut menjadi guru biasa saja,bahkan kalau perlu dipecat,termasuk Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi,Kodrato,jika terbukti menjadi aktor intelektual sebaiknya dipecat saja."tutur Sardi
Menurut anggota dewan dari FPKS ini,sebaiknya Kepsek lebih fokus memikirkan kualitas pendidikan di sekolahnya dan juga persiapan ujian nasional yang akan datang,agar siswa-siswa nya lulus dengan nilai terbaik."Kepsek jangan terkotak-kotak atau terpolarisasi politik praktis dengan dukung mendukung,dan soal mutasi dan rotasi pejabat,itu urusan pemerintah daerah."pungkasnya. (BPH)
Related Articles :
Menurut informasi yang di dapat, bahwa pertemuan seluruh Kepsek SMA Negeri se Kota Bekasi tersebut di adakan di SMA 2,pada hari Jumat,tanggal 31 Desember 2010 sekitar jam 9 wib,ironisnya undangan acara itu, hanya melalui pesan singkat (SMS),dengan materi bahasan tentang pembahasan persiapan Ujian Nasional.
Kepsek Agus Subianto ketika akan di konfirmasi tidak berada diruangannya,dan hanya Wakil Kepala Sekolah SMAN 2 bernama Purwanto,yang menjelaskan bahwa dirinya dan staf sekolah tidak tahu ada pertemuan tersebut,pasalnya saat itu sudah libur jelang tahun baru.
"Saya baru tahu kalau ada pertemuan Kepala Sekolah SMA Negeri Sekota Bekasi di sini,karena sejak tanggal 30 Desember 2010,kami sudah pada libur,mas."kata Purwanto.
Sementara itu,anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bekasi,Sardi Effendi,ketika ditemui wartawan diruangannya,membenarkan kalau ada pertemuan Kepsek SMA Negeri se Kota Bekasi pada hari jumat sebelum pergantian tahun baru di SMAN 2.Dengan nada tinggi,Sardi Effendi menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut hadir 15 Kepsek SMA Negeri dan 3 Kepsek SMK Negeri."Saya dapat informasi dari salah satu kepala sekolah yang hadir dalam pertemuan itu, dan jumlah orang-orang yang hadir." ujarnya.
"Para kepsek yang hadir pake disumpah segala oleh Kepsek SMAN 2 dan Kepsek SMK 1,Kaherudin,agar tidak membocorkan pertemuan tersebut kepada siapapun.Termasuk dana yang diminta sebesar Rp10 juta per Kepsek secara tunai untuk membantu Kadisidik Kodrato agar dipilih kembali menduduki posisi nomor satu di dunia pendidikan Kota Bekasi." beber Sardi.
Ironisnya,menurut Sardi Effendi,ketika ditelpon, Agus hanya menjawab bahwa dana Rp10 juta per Kepsek tersebut untuk biaya perjalanan ke Turki."Ini Kepsek,bodoh betul,kita tahu lah hanya sekolah RSBI (sekolah bertaraf Internasional) yang bisa melakukan kegiatan ke luar negeri. Dan ini semakin membuktikan,kepsek SMAN 2 tersebut hanya mencari-cari alasan yang tidak logis,mana cukup Rp10 juta ke Turki."tandasnya.
"Rencananya,Komisi D,DPRD akan memanggil dua Kepsek tersebut untuk mengklarifikasi kegiatan ilegal tersebut dan Kami yakin pasti ada aktor intelektual dibelakang mereka itu,dan jika terbukti,maka Kami akan mendesak kepada Walikota ataupun Wakil Walikota agar mengembalikan kepsek yang sudah berpolitik praktis tersebut menjadi guru biasa saja,bahkan kalau perlu dipecat,termasuk Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi,Kodrato,jika terbukti menjadi aktor intelektual sebaiknya dipecat saja."tutur Sardi
Menurut anggota dewan dari FPKS ini,sebaiknya Kepsek lebih fokus memikirkan kualitas pendidikan di sekolahnya dan juga persiapan ujian nasional yang akan datang,agar siswa-siswa nya lulus dengan nilai terbaik."Kepsek jangan terkotak-kotak atau terpolarisasi politik praktis dengan dukung mendukung,dan soal mutasi dan rotasi pejabat,itu urusan pemerintah daerah."pungkasnya. (BPH)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan Komentar anda. Terima Kasih.
Redaksi Info Indonesia