KOTA BEKASI – Citra dunia Pendidikan telah tercoreng kembali dengan ulah Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri 2 Kota Bekasi,Agus Subianto. dengan meminta uang sebesar Rp10 juta per kepsek SMA dan SMK Negeri se Kota Bekasi. Tindakan atas pungutan tersebut di nilai tidak masuk akal dan menimbulkan pertanyaan dan kecurigaan masyarakat.
Direktur Bidang Pendidikan,Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Satuan Pemuda Lingkar Demokrasi (Sapulidi), Tengku Imam Kobul, melalui telepon mengatakan kepada Info Indonesia “Kepsek tersebut harus di tindak tegas dan di kenakan sangsi administrasi, serta di pertanyakan dan harus di pertanggung jawabkan anggaran yang sudaj di pungut” ujarnya.
“Sedangkan uang Rp. 10 juta per orang yang di pungut Kepsek SMAN 2 Kota Bekasi, di nilai Imam tidak mungkin cukup jika untuk biaya studi banding ke Jepang, dan tidak masuk akal” tegas Imam.
Kinerja Kepsek merupakan hal yang terpenting, dan bagaimana para siswanya bisa lulus saat Ujian Nasional nanti,dari pada harus melakukan studi banding ke Jepang. “tidak ada wewenang Kepsek untuk melakukan Studi banding, itu kan urusan Pemerintah melalui Departemen yang terkait” kata Imam Kesal.
Sementara itu,anggota Komisi D DPRD Kota Bekasi,Sardi Effendi yang dihubungi via telpon,kemarin menjelaskan, kecurigaan para anggota Komisi D kepada Kepsek SMK Negeri 2,Agus Subiyanto,sudah mengerucut,maka itu rencaanya esok (Selasa,18/1),Kepsek tersebut akan dipanggil Komisi D."Benar,hari Selasa (17/1) kepsek SMAN 2 Kota Bekasi akan dipanggil,seputar persoalan pertemuan kepala sekolah SMA dan SMK Negeri se Kota Bekasi yang diprakarsai oleh Agus."jelasnya.
"Ketika saya hubungi via telpon,Agus menjelaskan,yang yang terkumpul itu untuk study banding ke Turki,ini berbeda dengan yang dikatakannya sama wartawan. Saya yakin kebohongan itu pasti akan terbongkar juga,lihat saja nanti,makanya besok dia kita akan desak untuk menjelaskan persoalan itu secara terbuka dan jujur."ujar Sardi.
Seperti diberitakan media beberapa waktu lalu, pada tanggal 31 Oktober 2010,Kepsek SMA Negeri 2 Kota Bekasi,Agus Subiyanto mengundang kepsek SMA Negeri Se Kota Bekasi berkumpul di sekolahnya untuk mengumpulkan sejumlah uang yang katanya untuk study banding ke luar negeri.Adapun besaran uang dari setiap kepala sekolah berbeda-beda ada yang Rp3 juta sampai Rp10 juta.
Belakangan ternyata dari informasi salah satu kepala sekolah negeri yang kecewa dengan pungutan itu, rencananya dana tersebut dikumpulkan untuk mensukseskan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik), Kodrato agar diperpanjang masa pensiunnya sampai bulan Juli 2011. Tak tanggung-tanggung dana yang berhasil dikupulkan saat itu sebesar Rp150 juta.
Ironisnya undangan pertemuan itu, hanya melalui pesan singkat (SMS),dengan materi bahasan tentang pembahasan persiapan Ujian Nasional. (BPH) Related Articles :
1 komentar:
Saya orang tua murid yang sudah lulus dari SMAN 17 Bekasi juga merasa dirugikan dengan tidak dibayarkannya sumbangan SPP dari walikota Bekasi, sebesar 6x 140.000. Sumbangan ini ditujukan kepada siswa sebanyak 140 yang sekarang sudah lulus. Demikian mohon periksa
Posting Komentar
Silahkan masukan Komentar anda. Terima Kasih.
Redaksi Info Indonesia