Setiap bangsa didirikan dengan tujuan-tujuan luhur yang menyertainya, demikian pula dengan bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam mukaddimah Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia, secara tersirat menyebutkan bahwa Indonesia didirikan dengan tujuan mengantarkan masyarakatnya menuju sebuah tata masyarakat yang berketuhanan, menjadi manusia adil dan beradab, bersatu, bermusyarah dan mendapatkan keadilan sosial. Pancasila merupakan dasar negara dan sebagai sebuah negara yang sangat menjunjung tinggi teloransi dalam beragama, negeri ini menjadi salah satu negara yang besar dan disegani dengan cakupan wilayah nan luas.
You are Here: Home > SEBERAPA YAKINKAH KITA KEPADA TUHAN?
SEBERAPA YAKINKAH KITA KEPADA TUHAN?
Jika dibanding dengan negara lainnya kita patut berbangga menjadi bangsa Indonesia yang beragama, kaya raya, subur dengan hasil bumi berlimpah tetapi terlalu jarang kita bersyukur. Pertengkaran demi sesuap nasi, membunuh karena harga diri, perpecahan karena beda persepsi, pemberontakan hanya karena nafsu menguasai. Kedamaian bagai sebuah pepatah jauh panggang dari pada api. Sifat manusia yang tak pernah yakin pada Tuhannya, agama hanya jadi symbol belaka, banyak dari kita tidak segan menggunakan agama sebagai symbol partai, seolah olah partainyalah yang benar dalam memimpin bangsa ini, menjalankan roda pemerintahan, mereka berlomba lomba merayu rakyat dengan janji janji palsu agar rakyat mau memilih mereka untuk jadi pemimpin atau wakil dari pada rakyat, segala macam cara mereka lakukan dari menggunakan uang hingga intimidasi demi mencapai satu tujuan yaitu kekuasaan, mereka sama sekali lupa akan Tuhan bahkan anak isteripun terabaikan, saudara pun jadi musuh, begitulah kalau napsu setan sudah menguasai badan sehingga Tuhan dianggap degelan dan hukumannya cuma khayalan, jabatan jadi satu tujuan, uang sangat dimuliakan, atasan dijadikan Tuhan. Sesungguhnya mereka lupa bahwa yang menciptakan itu semua adalah Tuhan sang pencipta alam semesta.
Setiap perbuatan pasti ada balasannya didunia ataupun akhir masa, Sudah wajar mereka lupa akan hukuman Tuhan, mereka lebih takut pada ciptaan Tuhan seperti polisi ataupun atasan mereka. Agama bagi mereka untuk status di KTP bisa juga dikatakan karena keturunan, Tuhan menurunkan nabi nabi untuk dijadikan teladan buat umat manusia dimuka bumi agar jangan tersesat dan salah langkah dalam menjalani kehidupan yang sementara ini.
Adakah yang bisa membuat gunung dan langit beserta alam semesta ini? sanggupkah kita membayar oksigen yang kita hirup setiap hari? bisakah kita membuat nyawa kita sendiri? terlalu banyak sudah kemurahan Tuhan untuk umat manusia dimuka bumi ini yang serba gratis tapi jarang sekali kita mensyukurinya, kita baru ingat pada dia ketika hidup lagi teraniaya atau terjepit tiada satu orang yang mau menolong disitulah manusia teringat pada Tuhan. Alangkah zalimnya kita, jangankan untuk jujur pada orang lain pada diri sendiri saja kita berat untuk melakukannya. Bagaimana mungkin bisa percaya pada Tuhan, kepada diri sendiri saja kita bahkan tidak lagi percaya.
Label: Editorial
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan Komentar anda. Terima Kasih.
Redaksi Info Indonesia