NEWS : | WELCOME TO INFO INDONESIA NEWS. SELAMAT DATANG DI KABAR INFO INDONESIA. | JABABEKA : RATUSAN BURUH PT EMI LAKUKAN AKSI UNJUK RASA TUNTUT KESEJATERAAN. | PEMKAB BEKASI DI MINTA APINDO MEMPERMUDAH MENGURUS PERIJINAN. | CIKARANG KOTA :LANTARAN KEPINGIN DAGANGANNYA LARIS, SEORANG IBU MUDA AKHIRNYA DICABULI OLEH SANG DUKUN CABUL . | PENGURUS PK GOLKAR SIAP DUKUNG DARIF MULAYANA SEBAGAI CALON BUPATI BEKASI . | KOTA BEKASI : SINDIKAT PENCURI RUMAH KOSONG DITANGKAP POLRES METRO BEKASI BERIKUT SENJATA API.

SBY - Boediono di 'Goyang' Aktivis Garuda



Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Gerakan Rakyat untuk Demokrasi (Garuda) tengah menyusun aksi besar untuk meminta duet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Wapres Boediono lengser dari jabatannya. Desakan agar rezim SBY mundur terus menggema dimana-mana. Banyak orang yang telah jenuh dengan kegagalan rezim ini. Melonjaknya harga pangan dan kebutuhan pokok lainnya dinilai sebagai ketidakmampuan pemerintah dalam memenuhi hak-hak dasar warga Negara belum lagi persoalan hukum dan pemberantasan korupsi yang dinilai gagal dilakukan oleh rezim SBY. Aksi yang dilakukan oleh GARUDA sebagai respon ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintah. Aksi tersebut, menurut mereka murni  sebagai gerakan rakyat atas ketidakpuasan terhadap pemerintahan SBY-Boediono.

Petisi Garuda merupakan gabungan dari kalangan aktivis mahasiswa, buruh, nelayan, petani serta para aktivis mahasiwa dalam konfrensi pers yang di gelar di Galery Cafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Minggu (23/01/2011), juga memaparkan 33 draft kegagalan negara.
Berikut daftar 33 kegagalan pemerintahan SBY-Boediono versi Petisi Garuda:

1. Gagal melindungi sumber daya ekonomi rakyat dan sumber daya ekonomi negara.
2. Gagal menyediakan pelayanan pendidikan yang terjangkau oleh masyarakat.
3. Gagal menyediakan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas.
4. Gagal melindungi warga negara menjadi tenaga kerja di luar negeri.
5. Gagal melindungi kedaulatan bangsa dari upaya hegemoni modal, budaya, maupun upaya nyata untuk mencaplok secara fisik wilayah kedaulatan NKRI.
6. Gagal melindungi HAM dan menuntaskan kasus pelanggaran HAM.
7. Gagal dalam upaya pemberantasan dan penuntasan kasus korupsi.
8. Gagal dalam upaya peningkatan perekonomian rakyat
9. Gagal dalam upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat.
10. Gagal dalam melakukan reformasi birokrasi.
11. Gagal dalam upaya penegakan hukum untuk menjamin ketertiban dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
12. Gagal membangun politik yang beretika dan menghilangkan praktik politik yang transaksional.
13. Gagal dalam upaya membangun karakter bangsa.
14. Gagal dalam upaya membangun moralitas bangsa.
15. Gagal dalam mewujudkan kemandirian pangan.
16. Gagal dalam membangun wilayah perbatasan dan perdesaan.
17. Gagal mensejahterakan buruh, nelayan, dan kaum miskin kota.
18. Gagal memberikan keadilan, penyelesaian kasus-kasus rakyat.
19. Gagal menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat.
20. Gagal menjaga membangun kemandirian pangan.
21. Gagal menyediakan kebutuhan energi untuk menopang kegiatan ekonomi masyarakat.
22. Gagal membangun industri dasar yang dibutuhkan rakyat untuk meningkatkan produktivitas kegiatan ekonominya.
23. Gagal membangun lingkungan hidup yang menyebabkan sering terjadinya bencana banjir.
24. Gagal menyelamatkan hutan Indonesia dari kegiatan mafia kayu.
25. Gagal mengeliminir praktik penyelundupan di wilayah perbatasan.
26. Gagal membebaskan bangsa dari cengkeraman mafia.
27. Gagal menyelamatkan keuangan negara dari tindakan pencurian mafia pajak
28. Gagal dalam menyelamatkan potensi pertambangan dari eksploitasi liar mafia tambang.
29. Gagal membangun pluralitas bangsa yang harmonis.
30. Gagal menyediakan pupuk yang murah untuk meningkatkan produktivitas pertanian
31. Gagal melindungi hak buruh untuk mendapatkan status pekerjaan yang jelas dengan upah yang layak.
32. Gagal dalam diplomasi internasional untuk memperjuangkan kepentingan bangsa.
33. Gagal melindungi hak hidup fakir miskin dan anak telantar.

 "Kita lihat saja agenda besar yang tengah kita siapkan," ujar Mustar Bona Ventura, aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera), salah satu penggagas Petisi Garuda tentang aksi besar-besaran melengeserkan SBY-Boediono. Mereka menilai kegagalan pemerintahan saat ini menjadikan SBY - Boediono sebagai ancaman terbesar yang dapat menyebabkan kebangkrutan dan kehancuran bangsa dalam jangka panjang.
Dalam deklarasi tersebut yang juga dihadiri oleh beberapa aktivis seperti Aktivis Bendera Mustar Bonaventura, Aktivis 98 Adian Napitupulu, dan perwakilan dari aktivis kampus. (L)

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan masukan Komentar anda. Terima Kasih.
Redaksi Info Indonesia

 

Info Indonesia Copyright © 2009-2011 sofyan is Designed by stringer