KOTA BEKASI- Sebanyak ratusan lilin dan shio di persiapkan menjelang Hari Raya Imlek di klenteng HOK LAY KIONG di jalan Mayor Oking Bekasi Timur Kota Bekasi. Dominasi warna merah di tambah lilin yang bercorak menghiasi klenteng tua ini.
Menurut kepercayaan umat Konghucu, bahwa warna merah melambangkan keberuntungan dan lilin mengartikan penerang dalam kehidupan. Biasanya penyalaan lilin di lakukan tepat jam 12 malam oleh jemaat. Lilin tersebut di nyalakan tepat jam 12 malam. Para petugas di bawah naungan Yayasan Pancaran Vihara Tridarma, terus membersihkan klenteng untuk persiapan ibadah imlek nanti. Mulai dari lantai, patung di kerjakan oleh anggota yayasan. “Tradisi ini kita lakukan rutin tiap tahunnya, agar ibadahnya hikmat” kata Ko Asin.
Klenteng HOK LAY KIONG satu-satunya klenteng yang tertua yang ada di Kota Bekasi. Pada saat perayaan Imlek, ratusan jemaat etnis Tionghoa berkumpul dan beribadah di tempat ini. Setelah itu, pada malam harinya mereka biasanya melakukan konvoi mengelilingi Kota Bekasi, disertai dengan pagelaran barongsai saat perayaan nanti. Sementara itu sebagian umat berdatangan ke klenteng untuk membeli lilin (02/01). Berbagai ukuran lilin di jual oleh petugas klenteng, mulai dari ukuran kecil sampai ukuran tiga meter. Harganya pun bervariasi dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Menurut Ko Asin ukuran lilin yang di beli didasarkan dari kemampuan. “Kalo lagi berhasil atau penghasilannya lebih, biasanya mereka beli yang ukuran 1000 kaki (tiga meter-red)” ungkap Asin. (BPH)
Klenteng HOK LAY KIONG satu-satunya klenteng yang tertua yang ada di Kota Bekasi. Pada saat perayaan Imlek, ratusan jemaat etnis Tionghoa berkumpul dan beribadah di tempat ini. Setelah itu, pada malam harinya mereka biasanya melakukan konvoi mengelilingi Kota Bekasi, disertai dengan pagelaran barongsai saat perayaan nanti. Sementara itu sebagian umat berdatangan ke klenteng untuk membeli lilin (02/01). Berbagai ukuran lilin di jual oleh petugas klenteng, mulai dari ukuran kecil sampai ukuran tiga meter. Harganya pun bervariasi dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Menurut Ko Asin ukuran lilin yang di beli didasarkan dari kemampuan. “Kalo lagi berhasil atau penghasilannya lebih, biasanya mereka beli yang ukuran 1000 kaki (tiga meter-red)” ungkap Asin. (BPH)
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan masukan Komentar anda. Terima Kasih.
Redaksi Info Indonesia